Senin, 21 Maret 2016



ZAT ADITIF PADA MAKANAN :CONTOH DAN BAHAYANYA

Dalam bahasa yang sederhana, zat aditif bisa diartikan sebagai bahan-bahan yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan dalam jumlah yang kecil/sedikit, yang bertujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki cita rasa, penampakan, tekstur, flavor, serta agar tahan lebih lama saat disimpan.  Sedang definisi zat aditif menurut BPOM adalah Bahan Tambahan Pangan (BPT) yang dipakai untuk menghambat dan mencegah proses fermentasi, penguraian atau pengasaman, serta proses perusakan lainnya yang terjadi pada bahan pangan yang disebabkan mikroorganisme.
Awalnya Zat aditif dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan yang disebut zat aditif alami. BPT yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan ini relatif aman untuk dikonsumsi karena tidak memiliki pengaruh negatif yang berbahaya bagi kesehatan. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan bertambahnya kebutuhan akan pangan, ketersediaan zat aditif alami yang terbatas tidak mampu mencukupi kebutuhan manusia. Itu sebabnya, industri-industri yang memproduksi makanan, banyak memanfaatkan zat aditif sintetis yang dibuat dari zat-zat kimia. Karena dibuat dari bahan kimia, tentu saja menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
Adapun jenis-jenis zat aditif sintetis dan pemanfaatannya untuk industri atau pembuatan makanan tersebut diantaranya adalah:

Img : Zat Aditif Pada Makanan

1. Zat Pewarna

Zat pewarna dipakai dengan tujuan untuk membuat tampilan makanan terlihat lebih menarik sehingga menambah selera untuk menikmatinya. Dibandingkan dengan pewarna alami, pewarna sintetis memang memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya: mempunyai banyak pilihan warna, mudah penyimpanannya, dan tahan lama. Namun, tidak semua zat pewarna buatan dapat dipakai untuk makanan dan minuman, beberapa diantaranya dibuat untuk pewarna tekstil.
Efek
Jika zat pewarna tekstil ini yang dicampur ke dalam makanan atau minuman, meskipun warna yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, namun dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sebab, pewarna tekstil bersifat karsinogen yang menjadi penyebab penyakit kanker.
Jenis Zat Pewarna
Zat pewarna sintetis makanan dibagi menjadi 2 kelompok, yakni dye dan lake.
  • Dye adalah pewarna buatan berbentuk pasta, cairan, butiran atau serbuk yang memiliki sifat larut dalam air.
  • Lake adalah gabungan antara dye dan basa dengan dilapisi zat tertentu yang memiliki sifat tidak larut dalam air, sehingga cocok dipakai untuk makanan yang tidak boleh kena air.
Contoh : Beberapa jenis pewarna makanan buatan tersebut diantaranya adalah: brilliant blue CFC, sunset yellow, tarttrazin, dan karmoisin.


 
2. Zat Pemanis
Penggunaan zat pemanis buatan pada umumnya dipakai untuk menekan biaya produksi  akibat mahalnya harga pemanis alami, yakni gula. Pemanis sintetis ini tidak bisa dijadikan sumber energi karena tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Efek :
Itu sebabnya, ada pemanis buatan yang dibuat khusus untuk para penderita penyakit diabetes mellitus/kencing manis sebagai pengganti gula.
Contoh : Beberapa jenis pemanis buatan tersebut diantaranya adalah: sakarin, aspaltam, dulsin, kalsium siklamat, magnesium siklamat, dan natrium siklamat.






3. Zat Pengawet
Panjangnya rantai distribusi ditambah lamanya waktu penjualan membuat industri makanan atau minuman lebih memilih zat pengawet sintetis daripada yang alami. Karena penyimpanan dengan menggunakan pengawet buatan mempunyai ketahanan lebih lama untuk membuat makanan atau minuman tidak terkena bakteri/jamur, tidak busuk, tidak berbau, rasa tidak berubah, dan kondisinya tetap dalam keadaan segar. Makanan atau minuman yang diberi tambahan zat aditif pengawet, tidak hanya mampu bertahan dalam hitungan hari, minggu atau bulan, bahkan dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Pastinya adalah penyakit kanker jika dikonsumsi jangka panjang
Contoh :
Beberapa jenis zat aditif pengawet tersebut diantaranya adalah: asam cuka, natrium propionat, natrium benzoat, asam tartrat, natrium nitrat, senyawa NaNO3, asam fosfat, dan asam sitrat.
Teknik Pengawetan makanan/minuman tanpa zat pengawet
Di beberapa negara maju, cara mengawetkan makanan/minuman menggunakan zat aditif saat ini sudah mulai ditinggalkan, dan sebagai gantinya dipergunakan tekhnologi pengawet makanan dengan tanpa menambahkan zat kimia, tapi dengan menggunakan pemanasan suhu tinggi dalam waktu singkat, menggunakan ozon, serta memanfaatkan sinar ultra violet (UV) untuk membuat makanan/minuman steril tanpa merusak kualitas dari makanan/minuman yang diolah.



4. Zat Penyedap Rasa

Zat aditif penyedap rasa terdiri atas berbagai macam, namun yang paling populer dan paling banyak digunakan adalah monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan sebutan vetsin atau micin. Zat ini jika langsung dimakan memang tidak berasa, tapi jika ditambahkan ke dalam makanan, akan membuat makanan yang diolah terasa lebih sedap. Rasa yang dihasilkan penyedap rasa sintetis memang sangat kuat dibanding penyedap rasa alami. Itu sebabnya tidak hanya industri makanan saja yang memanfaatkan penyedap rasa buatan, tapi juga ibu-ibu rumah tangga, karena penggunaannya memang lebih praktis dan ekonomis.
Contoh :
Beberapa jenis penyedap rasa sintetis selain monosodium glutamat diantaranya adalah: oktil asetat, etil butirat, amil asetat, dan amil valerat.
Efek Bahaya MSG : Kanker, diabetes, dan keluhan penyakit lainnya




Ø   ZAT ADITIF LAINNYA 

Selain keempat jenis zat aditif yang paling banyak digunakan sebagaimana tersebut di atas, terdapat pula beberapa jenis zat aditif yang lain diantaranya adalah:
  • Zat Penguat Aroma: untuk menambah, mempeerkuat dan mempertegas aroma makanan/minuman, seperti: isoamil asetat, isoamil valerat, butil butirat, dan isobutyl propionate.
  • Anti Oksiodan: proses oksidasi yang dapat merusak daging olahan, kaldu, lemak, minyak makan, margarine dan buah kalengan dapt dicegah dengan menggunakan zat aditif ini. Beberapa zat kimia yang tergolong anti oksidan diantaranya adalah: asam askorbat, butil hidroksianisol (BHA), dan butil hidroksitoluen (BHT).
  • Pengental: Zat aditif ini berguna sebagai pengental atau pengemulsi pada produk agar-agar, jelly, gom arab, serta gelatin. Sistem kerjanya adalah membantu pembentukan sistem disperse homogeny pada makanan.
  • Pemutih: Penggunaan zat aditif ini untuk mempercepat proses pemutihan serta pematangan pada tepung sehingga dihasilkan mutu pemanggangan yang lebih baik. Contoh dari zat pemutih ini adalah: aseton peroksida, asam askorbat, serta kalium bromat.
  • Pengatur Keasaman: Derajat keasaman makanan dapat dinetralkan dan dipertahankan dengan menggunakan zat ini. Beberapa jenis zat pegatur keasaman diantaranya adalah: asam asetat, amonium bikarbonat, asam laktat, asam sitrat, aluminium ammonium sulfat, asam klorida, asam tentrat, serta natrium bikarbonat.
  • Anti Kempal: Zat aditif ini berfungsi untuk mencegah terjadinya penggumpalan atau pengempalan pada makanan yang berbentuk serbuk. Beberapa jenis zat aditif anti kempal diantaranya adalah: aluminium silikat dan kalsium aluminium silikat.
  • Pengeras: Zat aditif yang satu ini berfungsi untuk mencegah lunaknya makanan. Beberapa jenis zat aditif pengeras diantaranya adalah:aluminium ammonium sulfat, dan kalium glukonat.
  • Sekuestran: Zat aditif ini mengikat ion logam yang terdapat dalam makanan. Beberapa contoh dari sekuestran adalah: asam fosfat, amonium sulfat, kalium sitrat, dan kalsium dinatrium EDTA, serta dinatrium EDTA
Berbagai macam zat aditif pada makanan harus kita hindari agar semaksimal mungkin menjaga kesehatan tubuh dan terhindar dari penyakit kanker.

Bahaya Zat Aditif Pada Makanan
Makanan yang sehat belum tentu makanan yang memiliki rasa lezat, dengan bentuk dan warna yang menarik, serta aroma yang menggoda. Karena sehat-tidaknya makanan tidak ditentukan oleh bentuk, rasa dan aromanya, tapi dari kadar gizi dan zat-zat lainnya yang diperlukan oleh tubuh.
Persoalannya, sehat saja masih dirasa belum cukup untuk sebuah makanan, tapi juga harus berasa lezat, berbentuk menarik, dan beraroma menggoda. Untuk itulah disaat mengolah, banyak orang yang cenderung memberikan bahan-bahan tambahan pada makanan yang diolah, agar  mendapatkan rasa, bentuk dan aroma sebagaimana yang diinginkan. Bahan-bahan tambahan yang disertakan saat mengolah makanan itulah yang disebut zat aditif.
Berbagai Dampak Negatif dari Penggunaan Zat Aditif
Dengan diizinkannya penggunaan zat aditif dalam industri makanan oleh pemerintah lewat BPOM, serta dijual bebas dan digunakan oleh masyarakat secara luas, menjadi satu pertanda bahwa zat aditif boleh dikonsumsi sepanjang tidak berlebihan atau sesuai dengan aturan yang tercantum pada etiket penggunaan. Gaya hidup sehat yang dapat kita lakukan paling mudah adalah menghindari makanan yang mengandung zat aditif.
Namun demikian, sesedikit apapun, yang namanya zat kimia tetap saja memberi dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Dampak negatif dari zat aditif tersebut diantaranya adalah:
  • Penggunaan sakarin sebagai pemanis buatan secara berlebihan, dapat merangsang tumbuhnya sel-sel tumor kandung kemih.
  • Penggunaan garam siklamat dapat membuat proses metabolisme tubuh menghasilkan senyawa sikloheksamina, dimana senyawa ini dapat menjadi penyebab penyakit kanker, dan mengganggu sistem pencernaan.
  • Formalin dan boraks yang sebenarnya merupakan bahan pengawet non-pangan namun masih sering dipakai untuk mengawetkan makanan, menimbulkan dampak yang kompleks bagi kesehatan, diantaranya: gangguan sistem syaraf, pendarahan di lambung, komplikasi pada otak, gagal ginjal, dan berbagai jenis penyakit lainnya yang menyerang organ  otak, hati, ginjal, serta kulit
  • Monosodium Glutamat (MSG) atau vetsin dapat menyebabkan “Chinese Restaurant Syndrome”, yaitu rasa sakit pada bagian kepala, seperti kepala berdenyut serta pusing. Selain itu juga dapat merusak jaringan syaraf, trauma, stress, hipertensi, depresi, alergi kulit dan mempercepat penuaan.
  • Zat sulfit serta turunannya merupakan pemicu serangan asthma.
  • Hampir semua jenis zat aditif pewarna dapat memicu terjadinya reaksi anapilaksis, yakni reaksi terhadap alergi yang akut dengan disertai shock secara tiba-tiba.
  • Zat nitrat dengan berbagai macam variasinya merupakan pemicu terjadinya reaksi gatal-gatal dan munculnya bilur-bilur pada kulit.
  • Natamysin untuk mengawetkan makanan dapat menyebabkan mual dan muntah, diare, dan menurunnya nafsu makan.
  • Kalium Asetat pada zat pengawet dapat menjadi penyebab rusaknya fungsi ginjal.
  • Kalsium Benzoat pada zat pengawet dapat memicu serangan asthma.
  • Kalsium dan Natrium propionate yang digunakan secara berlebihan, dapat menjadi peyebab penyakit migren, sulit tidur dan kelelahan.
  • Rhodamin B pada zat pewarna dapat menyebabkan kanker, keracunan paru-paru, dan penyakit pada hidung, tenggorokan, serta usus.
  • Sunset Yellow pada zat pewarna dapat merusak kromosom.
  • Quinoline Yellow pada pewarna makanan, mengakibatkan hyperplasian, hypertrophy, dan carcinomas kelenjar tiroid.
  • Carmoisine pada zat pewarna, menjadi penyebab kanker hati serta menimbulkan alergi.
  • Natrium metasulfat untuk pengawet makanan, dapat menyebabkan alergi kulit.
  • Ponceau 4R untuk pewarna makanan bisa menimbulkan anemia serta kepekatan hemoglobin.
  • Nitrit dan Nitrat pada pengawet makanan, dapat menimbulkan keracunan, sulit bernapas, mengurangi kemampuan sel darah dalam membawa oksigen ke organ-organ tubuh, anemia, radang ginjal, sakit kepala, dan muntah-muntah.
  • Siklamat pada zat pemanis, menjadi penyebab penyakit kanker (karsinogenik).
  • Sakarin pada zat pemanis dapat menimbulkan infeksi serta kanker kandung kemih
  • Aspartan sebagai pemanis buatan, adalah penyebab gangguan saraf dan tumor otak.
  • Sulfur Dioksida pada zat pengawet, dapat mennyebabkan luka lambung, serangan asma, kanker, alergi, serta mutasi genetic.
  • CFC dan Tetrazine pada zat pewarna bisa merusak organ ginjal, hati serta meningkatkan risiko hiperaktif pada anak-anak.


Senin, 08 Februari 2016


Rabu, 16 Desember 2015



Proposal pengajuan
Pendirian home industry donat
CV. LANCAR


Oleh:
Raka Ardi Kurniawan
8110

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 ( STM PEMBANGUNAN ) TEMANGGUNG
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
Jl. Kadar Maron Sidorejo, Kotak Pos 104, Telp (0293) 4901639
Temanggung 56221
2015-2016
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG PEMBUATAN PROPOSAL USAHA
Proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan untuk mengembangkan semua unsur yang relevan, sehingga orang luas tertarik untuk menjalin kerjasama. Dalam pembuatan proposal ini ada dua aspek alasan yang penting, yaitu:
1.      Alasan Edukasi
a)      Proposal ini merupakan syarat untuk memenuhi tugas mata diklat KKPI.
b)      Untuk mengukur kemampuan siswa untuk berwirausaha

2.      Alasan Bisnis
a)      Merupakan persyaratan wirausahawan sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha.
b)      Mengundang orang-orang yang potensial untuk bergabung dan bekerjasama
c)      Mengatur pembentukan kerjasama dengan perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan.
d)     Menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan.

B.     ALASAN MEMILIH USAHA

                  Kami memilih usaha ini karena proses-prosesnya cukup mudah untuk pemula bagi kami yang baru mendirikan usaha baru. Selain itu usaha donat ini banyak pengusaha lain yang meminati usaha ini sehingga para pengusaha lainya berlomba-lomba mempromosikan donat dengan harga paling murah tetapi kualitas produk itu kurang terjamin dari segi apapun dengan untung yang didapat masih relative kecil.
Saya berbeda dengan menawarkan produk yang terjamin dari banyak segi baik kesehatan,kualitas,kuantitas dan brand produk tersebut dengan membuat rasa khas dengan bentuk donat berbeda. Maka saya telah menyiapkan semua rencana usaha dengan sedetail detailnya agar usaha ini semakin maju dan berkembang.

C.     VISI DAN MISI PERUSAHAAN

VISI
Mampu bersaing di dunia bisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan serta menjadi wirausahawan sukses.

MISI

1)      Membuat produk yang berkualitas dan bermanfaat bagi konsumen
2)      Lebih menguasai bidang bisnis serta dapat mengembangkan usaha ini
3)      Mengembangkan makanan dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat menengah keatas
4)      Kreatif dan Inovatif dalam membuat rasa atau model bentuk donat yang baru
5)      Teliti dalam berusaha,menciptakan daya tarik baru makanan berkelas,dengan menjamin mutu,kualitas dan kuantitas produk

 TUJUAN
Melalui hal ini saya berusaha untuk:
1)      Belajar dan mencari pengalaman berwirausaha
2)      Berperan sebagai pencipta lapangan pekerjaan
3)      Memenuhi kebutuhan masyarakat
4)      Menanggulangi pengangguran sejak dini

D.    ANALISA SWOT

a.       Strength (Keunggulan)
1)      Produk mudah dipasarkan
2)      Cita rasa produk yang khas
3)      Harga termasuk murah
4)      Bentuk panganan yang menarik dan berbeda beda
5)      Kualitas bahan baku dan kualitas produk akhir yang baik
b.      Weakness (Kelemahan)
1)      Membutuhkan tenaga kerja yang mampu membuat rasa khas enak, lezatbergizi
2)      Kerugian akibat barang rusak
3)      Kurangnya karyawan dalam produksi

c.        Opprtunity (Peluang)
1)      Banyak orang tua ataupun anak-anaak yang menyukai makanan donat yang lembut
2)      Proses distribusi mudah
3)      Sudah memiliki relasi usaha dalam bidang distribusi atau took
4)      Masyarakat yang kini lebih pintar dan modern yang lebih mementingkan kualitas produk dari pada harga yang murah
5)      Gaya / Trend masyarakat modern yang tidak mau ketinggalan jaman buat mencoba/membeli sesuatu

d.      Treatment (Ancaman)
1)      Adanya pesaing yang membuat Donat jenis lain dangan harga setara.

e.       Kesimpulan
Bahwa usaha tersebut layak dilakukan dengan perbandingan S + O = 5 dan W + T = 2


E.     JADWAL KEGIATAN



NO
HARI
KEGIATAN
PENANGGUNG JAWAB
1
Senin - Kamis
Memproduksi dan Mendistribusikan
Semua Anggota
2
Jum’at
Libur
Semua Anggota
3
Sabtu - Minggu
 Memproduksi dan Menjual
Semua Anggota

Uraian Program Kerja
Tanggal
Mulai
Tanggal selesai
Penanggung jawab


Penentu Jenis Usaha
01-01-2016
02-01-2016
Semua Anggota


Menyusun Bussines Plan
03-01-2016
07-01-2016
Semua Anggota


Menyusun Anggaran Biaya
08-01-2016
12-01-2016
Semua Anggota


Melakukan Proses Pemasaran
13-01-2016
20-01-2016
Semua Anggota















BAB II
TINJAUAN UMUM

A.      ASPEK MANAJEMEN USAHA
1.      Rangkuman Eksekutif
Manajemen Pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai semua tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Fungsi manajemen pemasaran untuk menganalisis pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga diperoleh keuntungan untuk mendapat peluang usaha.
2.      Sasaran Usaha
Sasaran utama (pelanggan) dari bisnis ini adalah semua masyarakat. Sebab jika usaha ini dikenali masyarakat dan disenangi maka keuntungan yang didapat sangat banyak dan dapat mensejahterakan wirausaha serta membuat lowongan pekerjaan bagi pengangguran.

NAMA PERUSAHAAN

                 Nama Perusahaan dari pengajuan ini adalah CV. LANCAR, alasan pemberian nama tersebut adalah kata Health yang dalam bahasa Indonesia adalah sehat artinya kami berusaha untuk menciptakan suatu produk yang sehat, baik dari segi bahan baku, proses produksi, kebersihan tempat dan peralatan produksi dan produk akhirnya.

LOKASI USAHA

  Pemilihan lokasi usaha memang sangat penting terhadap kelangsungan dan perkembangan usaha itu sendiri, untuk itu dalam pemilihan dan penentuan usaha perlu berhati-hati dan harus disesuaikan dengan usaha yang dijalankan berjalan lancar dan kelangsungan usaha terjamin. Usaha ini bertempat di jl. Kadar Maron Sidorejo, Temanggung

  




 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi yaitu suatu bagan yang disusun untuk mempermudah dan mengetahui gambar secara sistematis mengenai hubungan kerjasama orang-orang yang terdapat dalam suatu badan dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam suatu struktur organisasi nantinya kami akan mengetahui sistem manajemen dari organisasi tersebut kemudian dengan struktur organisasi itu akan lebih mudah melakukan koordinasi dan mengetahui tugas masing-masing.














Dari struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan bahwa pimpinan memegang kendali perusahaan, kemudian untuk melaksanakan usahanya dibantu oleh tenaga kerja dan bendahara atau administrasi.
Kewajiban dan tanggungjawab setiap bagian:
-          Pemimpin usaha
Bertanggungjawab penuh atas segala sesuatu yang terjadi dan berlangsung dalam proses usaha.
-           Administrasi
Mengurusi masalah keluar masuknya uang
-          Tenaga kerja
·         Mengerjakan semua proses produksi
·         Memasarkan barang dagangan
·         Mematuhi peraturan dari pimpinan
·         Mengerjakan proses memasak makanan usaha


B.      ASPEK PRODUKSI
Kegiatan yang menimbulkan tambahan manfaat atau faedah baru. Dalam masalah ini atau menjelaskan mengenai jenis produksi, bahan baku, dan bahan penolong proses produksi

NAMA PRODUK
Nama produk adalah nama yang diberikan kepada suatu barang dagangan yang fungsinya untuk mengetahui nama panganan tersebut dan barang dapat diingat lewat nama yang diberikan tersebut. Nama produk yang dipilih adalah “ DOUNATIS “. Diharapkan konsumen dapat mengingat apa yang mereka makan dan brand ini diharapkan sebagai keeberuntungan bagi kami.
BAHAN BAKU PRODUKSI
Usaha yang saya jalankan ini berupa pembuatan distribusi dan penjualan “DONAT”.
Dalam proses produksi ini membutuhkan bahan, antara lain :
1.      Tepung Terigu
2.      Telur
3.      Mentega
4.      Gula Pasir
5.      Ragi
6.      Garam
7.      Air Mineral
8.      Susu bubuk
Sehingga perlu dilakukan proses pengolahan lebih lanjut untuk menjadi “DONAT” siap jual dan telah dikemas secara rapi dan siap disajikan

PERALATAN
      Peralatan adaalah alat yang digunakan untuk memproduksi produk yang saya produksi. Berikut adalah beberapa peralatan yang saya butuhkan dalam memproduksi donat
1.      Kompor Gas
2.      Panci dan Pengaduk
3.      Cetakan donat beraneka bentuk
4.      Plastik mika atau plstik bening
5.      Label
6.      Nampan atau Loyang

PROSES PRODUKSI
Berikut ini saya akan menguraikan proses produksi pembuatan dan penjualan DONAT :
Pembuatan serta kemasaan sebagai berikut :
1.      Campur tepung terigu, ragi instan, susu bubuk, dan gula pasir. Aduk rata. Tambahkan telur dan air es sedikit-sedikit sambil diuleni sampai kalis. Masukkan margarin dan garam. Uleni sampai elastis. Diamkan 15 menit.
2.      Kempiskan adonan. Timbang masing-masing 40 gram. Bulatkan dan diamkan 10 menit.
3.      Pipihkan adonan dan lubangi tengahnya. Letakkan diloyang yang ditabur tepung terigu. Diamkan 30 menit sampai mengembang.
4.      Goreng dalam minyak padat yang sudah dipanaskan sampai matang. Angkat dan tiriskan.
5.      Celup ke cokelat masak pekat leleh. Tabur meises.
Tahap selanjutnya yaitu kemasan, cara mengemas Donat sangat mudah, Donat yang telah di celup ke cokelat masak pekat leleh dan di taburi meises dimasukkan kedalam plastik kemasan lalu yang sudah diberi logo.

BIAYA PRODUKSI
                  Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
Pengeluaran biaya produksi pada usaha ini yaitu sebagai berikut :
Biaya bahan baku Donat                                                         : Rp. 750.000,-
Biaya kemasan dan Pembuatan                                              : Rp. 250.000,-  
Jumlah biaya                                                                           : Rp. 1.000.000,-
Setiap satu kali produksi selama seminggu saya dapat memproduksi 1000 buah donat. Jadi setiap buah saya perkirakan dari awal sampai akhir proses pembuatan menghabiskan biaya sebesar Rp. 1.000 ,-
C.      ASPEK PERMODALAN

KEUANGAN
Keuangan merupakan rincian dari biaya-biaya yang diperlukan dalam memperlihatkan biaya produksi, modal (investasi untuk modal awal berdirinya usaha), rencana penjualan, proyeksi, cashflow (1 bulan), perhitungan rugi dan laba dan neraca. Berikut adalah rinciannya:

SUMBER MODAL

                  Modal adalah kolektivitas dari barang-barang yang ada dalam proses produksi. Modal adalah suatu yang sangat penting untuk mendirikan usaha.
                  Untuk usaha ini memakai 2 sumber modal yaitu dari modal sendiri dan modal luar. Modal sendiri sebesar 1.000.000,- Selain itu juga meminjam modal dari Bank sebanyak Rp. 6.000.000,-

 Sumber Modal Investasi
Pada tahap pertama menekankan penggunaan nilai investasi secara efektif dan efisien:
Uraian
Jumlah
Modal sendiri
Rp. 1.000.000
Modal pembuatan produk
Rp.   150.000
Kemasan
Rp.   100.000
Tepung Terigu
Rp.   200.000
Gula
Rp.   150.000
Telur
Rp.   130.000
Margarin
Rp.   50.000
Ragi
Rp.   100.000
Garam
Rp.    10.000
Gas
Rp.  110.000
Keterangan
Rp.  1.000.000
1000 bungkus
1 bungkus Rp. 1000,-

PROYEKSI SUMBER MODAL
            Modal sebesar 6.000.000,- direncanakan digunakan untuk pembelian aktiva tetap sebesar 4.000.000,- diwujudkan dalam kas sebesar 3.000.000,-






NERACA AWAL
PER 1 JANUARI 2014
Aktifa                                                                                      Kewajiban dan Modal
Aktiva lancar

Hutang

Kas
3.000.000
Hutank Bank
6.000.000

0






Aktiva Tetap

Modal sendiri

Peralatan
4.000.000
Peenyertaan
1.000.000








Jumlah
7.000.000
Jumlah
7.000.000
 Rencana Penjualan
Mengingat keterbatasan dana maka rencana penjualan usaha dalam 1 bulan pertama direncanakan sebagai berikut:

Produksi :
No
Uraian
Jumlah
Produksi (Unit/Potong)
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah Produksi (Rp)
1
Bulan Februari
1000
Rp. 1000
Rp. 1.000.000
2
Bulan Maret
1100
Rp. 1000
Rp. 1.100.000
3
Bulan April
1200
Rp. 1000
Rp. 1.200.000
4
Bulan Mei
1300
Rp. 1000
Rp. 1.300.000
5
Bulan Juni
1400
Rp. 1000
Rp. 1.400.000
Jumlah
6000







Penjualan
No
Uraian
Jumlah
Produksi (Unit)
Harga Jual
(Rp)
Jumlah Penjualan(Rp)
Laba (Rp)
1
Bulan 1
1000
Rp. 2.000
Rp.  2.000.000
Rp. 1.000.000
2
Bulan 2
1100
Rp. 2.000
Rp.  2.200.000
Rp. 1.100.000
3
Bulan 3
1200
Rp. 2.000
Rp.  2.400.000
Rp. 1.200.000
4
Bulan 4
1300
Rp. 2.000
Rp.  2.600.000
Rp. 1.300.000
5
Bulan 5
1400
Rp. 2.000
Rp. 2.800.000
Rp. 1.400.000

Total
6000




CASH FLOW
Uraian
Bulan
Jumlah
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Kas Awal

3.000.000
5.000.000
7.400.000
10.200.000
13.400.000

Penerimaan







Penyertaan/Iuran
1.000.000





1.000.000
Pinjaman Bank
6.000.000





6.000.000
Penjualan Produk

8.000.000
8.800.000
9.600.000
10.400.000
11.200.000
48.000.000








Jumlah Penerimaan
7.000.000
11.000.000
13.800.000
17.000.000
20.600.000
24.600.000
55.000.000








Pengeluaran







Beli Barang

4.000.000
4.400.000
4.800.000
5.200.000
5.600.000
24.000.000
Beli Peralatan
4.000.000






Upah Tenaga Kerja

1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
5.000.000
Angsuran Bank

500.000
500.000
500.000
500.000
500.000
2.500.000
Bunga Bank

60.000
60.000
60.000
60.000
60.000
300.000
Transport

440.000
440.000
440.000
440.000
440.000
2.200.000








Jumlah Pengeluaran
4.000.000
6.000.000
6.400.000
6.800.000
7.200.000
7.600.000
34.000.000
Saldo Akhir
3.000.000
5.000.000
7.400.000
10.200.000
13.400.000
17.000.000



LAPORAN RUGI LABA
PER 31 JUNI 2016
Uraian

Harga Pokok Penjualan
Rp. 24.000.000
Penjualan
Rp. 48.000.000
Laba Kotor
Rp. 24.000.000

Beban Usaha

Upah Tenaga Kerja
5.000.000
Bunga Bank
300.000
Transport
2.200.000
Jumlah
7.500.000
Laba Bersih
16.500.000





NERACA AKHIR
PER 31 JUNI 2016
Aktifa

Kewajiban dan Modal

Aktiva Lancar
Hutang

Kas
17.000.000
Hutang Bank
3.500.000








Aktiva Tetap

Modal Sendiri

Peralatan
4.000.000
Penyertaan
1.000.000


Laba Usaha
16.500.000




Jumlah
21.000.000
JUmlah
21.000.000

LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PER 31 JUNI 2016
Modal Sendiri
1.000.000
Laba Usaha
16.500.000
Modal Sendiri per 31 Juni 2014
17.500.000


D.      ASPEK PEMASARAN
Dalam pemasaran produk menerapkan strategi yaitu “PRODUCT, PRICE, PROMOTION dan PLACE

a.       Produk
               Didalam upaya memperlancar pemasaran produk yang harus senantiasa ditekankan adalah pengembangan produk yang berkesinambungan tanpa mengurangi rasa dan kualitas produk itu sendiri. Disamping itu untuk menarik pelanggan juga dibuat kemasan produk menarik dengan tidak kuno. Sehingga produk tersebut semakin mempunyai karakter.





b.      Price (Harga)
                  Harga dalam strategi pemasaran adalah suatu komponen yang sangat relative untuk dilakukan tergantung jenis konsumen yang mana yang akan saya jadikan sasaran
                  Dalam hal ini saya melihat dan meneliti bahwa kebanyakan pengusaha lainya berlomba-lomba membuat produk donat dengan menawarkan harga yang relative murah,jadi saya mempunyai peluang yang lebih besar untuk menjadikan masyarakat menengah keatas sebagai sasaran pemasaran,masyarakat yang lebih melihat dari segi produk bukan harga yang ditawarkan
                  Dalam penetapan harga berpegang pada pemikiran bahwa kebijakan harga didasarkan atas tingkat harga yang wajar bagi dua pihak yaitu konsumen dan produsen. Serta lebih penting lagi harus terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Bentuk rincian :
Total penjualan          :  Rp. 48.000.000
Total produksi           :  Rp. 24.000.000  -
Laba Kasar                :  Rp. 24.000.000
Biaya                         :  Rp. 7.500.000  -
Laba Bersih               :  Rp. 16.500.000
Harga beli per produk             Rp. 1.000,-
Laba per produk dari bahan    Rp. 1000,-
Sehingga saya memutuskan untuk menentukan harga jual produk saya sebesar
Harga Jual : Rp. 2000,-

c.       Promosi
                Pada tahap awal promosi yang dilakukan melalui promosi dari mulut ke mulut. Meskipun produk yang ditawarkan ini bukan produk baru. Disamping itu promosi juga dapat dilakukan dengan penitipan di warung – warung, dan iklan,saya menggunakan beberapa cara promosi yaitu:
1)      face to face
2)      melalui media social seperti facebook dan twitter
3)      mount to mount atau dari mulut kemulut
4)      menggunakan situs jual beli online
5)      berkerja sama dengan pemilik market atau toko khusus penjual donat ( relasi/rekan kerja )
d.      Place
                Distribusi adalah suatu kegiatan menyalurkan kepada konsumen yang membutuhkan. Distribusi dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a.       Distribusi secara langsung
b.      Distribusi secara tidak langsung
         Mengenai hal tersebut usaha kami mendistribusikan barang secara langsung kepada konsumen/masyarakat dengan cara ini diharapkan produk ini dapat dikenal oleh masyarakat luas.

E.      KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR
Pendirian perusahaan sekecil apapun akan memiliki dampak negatif kepada masyarakat sekitar. Sebagai perusahaan yang peduli kepada lingkungan, akan dilakukan usaha semaksimal mungkin agar lingkungan yang digunakan terjaga dari segala jenis limbah perusahaan. Selain itu, akan dilakukan pengambilan tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Semakin besar perusahaaan nantinya, akan memerlukan lebih banyak karyawan. Pengambilan karyawan ini akan diusahakan untuk mengambil dari masyarakat sekitar.

BERIKUT TUTORIAL PEMBUATAN DONAT YANG LEZAT



PRODUK OLAHAN :







BAB III
PENUTUP

Demikian proposal pendirian Home Industry DONAT ini diajukan sebagai gambaran dan pedoman dalam perancangan pendiriannya. Dengan tujuan dan manfaat yang telah direncanakan, semoga pendirian usaha ini segera terwujud dan bermanfaat bagi warga sekitar, masyarakat konsumen maupun untuk daerah.


BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts